CARA Bertanam Pare Chu Mi


Pare Chu Mi disebut juga pare Taiwan, buahnya besar berwarna putih kekuningan, kulit tidak rata tapi halus dan rasa pahitnya hampir tidak ada. Berat buahnya bisa mencaopai 1,5 kg per buah, atau tiga sampai empat kali lipat Pare biasa. Bertanam pare tidak sulit, perlu disemai lebih dulu. Cari polybg atau kantong plastic yang dilubangi bagian bawahnya ukuran 20 x 25 cm, isilah dengan campuran antara tanah, kompos dan pasir, dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Masukkan biji pare masing-masing polybag 1 biji, tutup dengan tanah dan disiram setiap hari.

Lahan yang akan ditanami dicangkul dulu, agar gembur, kemudian dibuat bedengan kurang lebih 2,5 x 10 M atau menyesuaikan dengan kondisi lahan. Antara bedengan satu dengan yang lain diberi jarak 75 cm dengan kedalaman 30 Cm. Dalam bedengan dibuat lubang-lubang calon tanaman dengan jarak 250 x 75 Cm dengan ukuran lubang 40 x 40 x 40 Cm.

Setelah lubang dibiarkan kurang lebih 3 hari, lubang diisi dengan pupuk dasar, yang terdiri dari 1 kaleng kompos atau pupuk kandang, 2 sendok makan TSP dan 1 sendok makan ZK.

Bibit yang ditanam, dipilih yang sudah berdaun 3 helai, nampak subur dan sehat,. Bibit dilepas dari plastiknya, dimasukkan dalam lubang tanam kemudian ditimbun tanah secukupnya, lalu disiram sehari 2 kali apabila tidak ada hujan.

Setelah tanaman umur 2-3 minggu perlu dibuat rambatan. Tiang rambatan ditanam dengan jarak 0,5 M di sepanjang bedengan. Antara tiang yang satu dengan tiang lainnya diberi kayu-kayu atau bambu-bambu untuk rambatan. Bambu atau kayu tadi dipasang horizontal dengan jarak 0,25 M.

Pemupukan susulan diberikan setiap 2 minggu sekali setelah tanam, sampai tanaman umur 4 bulan. Pupuk susulan terdiri dari TSP dan ZK dengan ukuran setengah dari pupuk dasar dalam setiap kali memupuk.

Perawatan selanjutnya yang penting adalah penyiangan dan pemangkasan. Penyiangan terutama membersihkan dari tanaman pengganggu, sedangkan pemangkasan dilaksanakan setelah tanaman sepanjang 3 – 4 M. Tunas-tunas yang tumbuh diatas batang sepanjang 3-4 M perlu dipangkas karena kurang produktif. Batang pokok dibiarkan tumbuh lurus ke atas, sedangkan tunas yang tumbuh ke samping diatur dirambatkan ke kiri dan kanan sehingga memenuhi bidang rambatan.

Pada umur 1,5 bulan tanaman sudah mulai berbunga, tidak lama kemudian tumbuh buah muda, saat ini kita mulai mempersiapkan kertas ata plastic untuk membungkus buah agar tidak diserang lalat buah. Pembungkus ini bagian bawah tetap terbuka untuk menjaga peredaran udara supaya tidak busuk.

Hama Pare yang sering mengganggu adalah Ulat dan Kutu daun, dan hama ini bisa ditanggulangi dengan menyeprotkan inesktisida misalnya Diazinon atau lainnya sesuai dengan petunjuk penggunaannya.

Mulai tanaman umur 2,5 bulan buah-buah sudah bisa dipetik sampai kurang lebih umur 6 bulan. Pemetikan dilaksanakan setiap 3-6 hari sekali, jangan sampai tua benar agar enak dijadikan sayur. Biasanya setiap batang dapat menghasilkan 10 kg buah dengan berat 0,5 – 1 kg per buah.

Apabila buah Pare akan dijadikan benih, harus dipertahankan di batang sampai tua benar, warna kulitnya sudah kuning, apabila dibelah biji-bijinya berwana kemerahan, per buah kurang lebih ada 25-45 biji. Biji-biji diambil, diangin-anginkan, dicampur dengan abu dapur kemudian disimpan dalam kaleng atau botol.
LihatTutupKomentar