Contoh Penerapan Dan Perilaku Konkret Terhadap Semangat Kebangsaan


Contoh Penerapan dan Sikap kasatmata terhadap Semangat Kebangsaan

Semangat kebangsaan dalam arti luas, sanggup diterapkan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sekiar dengan cara:

a)  Keteladanan
Keteladanan atau “teladan”, merupakan sikap dan sikap yang patut dicontoh atau ditiru alasannya perkataan dan perbuatannya. Keterladanan sanggup diberikan diberbagai lingkungan menyerupai rumah (keluarga), sekolah, instansi pemerintahan dan swasta, dan masyarakat luas. Keteladanan bisa dimulai dari hal – hal terkecil, dan dari diri sendiri. contohnya: bekerja keras dan disiplin dalam mengerjakan prestasi, mebayar pajak sempurna waktu, mematuhi tata tertib berlalu lintas, mau melaksanakan kerja bakti/gotong royong membersihkan lingkungan, tidak melaksanakan korupsi, dan lain – lain.



b)  Pewarisan
Pewarisan atau “warisan”, merupakan cara atau proses menurunkan, menawarkan atau menyerahkan sesuatu kepada pihak lain. Pewarisan semangat kebangsaan ialah cara – cara menurunkan nilai – nilai, sikap, dan sikap terpuji kepada generasi berikutnya (muda). Contoh: tulus nrimo dalam membantu orang yang terkena musibah, berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengembang amanah, terbiasa berguru dan bekerja sempurna waktu, dan lain – lain.

c)  Ketokohan 
Ketokohan atau “tokoh”, merupakan sosok seseorang yang populer dan disegani alasannya pengaruhnya sangat besar di dalam masyarakat.
Dalam semangat kebangsaan, ketokohan perlu dijadikan sandaran pedoman (referensi) guna menawarkan motivasi dan semangat bagi generasi muda. Contoh: berupaya selalu mengambil inisiatif dalam hal-hal kebaikan (kerja bakti, membantu sesame, dan belajar), tidak cepat puas dalam suatu prestasi, ingin selalu menawarkan terbaik, rajin cepat dalam suatu prestasi, ingin selalu menawarkan yang terbaik, rajin membantu atau sedekah kepada orang lain yang membutuhkan, dan sebagainya.

Sikap kasatmata terhadap semangat kebangsaan mengadung arti sikap kasatmata terhadap nasionalisme dan patriotisme. Berikut ini pola upaya menumbuhkembangkan  sikap kasatmata terhadap nasionalisme dan patriotism.

1. Menumbuhkan sikap kasatmata terhadap semangat kebangsaan di lingkungan keluarga

Contoh upaya menumbuhkan Sikap kasatmata terhadap semangat kebangsaan di lingkungan keluarga, antara lain
1)    memberikan pendidikan semenjak dini perihal sikap nasionalisme dan patriotism terhadap bangsa Indonesia.
2)    setiap anggota keluarga sanggup menawarkan pola atau tauladan perihal rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa.
3)    orang renta selalu menawarkan pengawasan terhadap pergaulan anaknya biar terhindari dari kenakalan dewasa dan ancaman narkoba.
4)    membiasakan menanamkan nilai demokratis melalui musyawarah keluarga
5)    selalu memakai produk dalam negeri, dll.

2. Menumbuhkan sikap kasatmata terhadap semangat kebangsaan di lingkungan sekolah

Contoh upaya menumbuhkan Sikap kasatmata terhadap semangat kebangsaan di lingkungan keluarga, antara lain
1)    memberikan pelajaran perihal pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan juga bela Negara.
2)    menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa hero dengan mengadakan upacara setiap hari senindan upacara hari besar nasional.
3)    memberikan pendidikan moral, sehingga para cowok tidak gampang menyerap hal-hal negatif yang sanggup mengancam ketahanan nasional.
4)    Membiasakan hidup bersih, disiplin dan taat hukum melalui pelaksanaan tata tertib sekolah
5)    melatih untuk aktif berorganisasi, dll

2. Menumbuhkan sikap kasatmata terhadap semangat kebangsaan di lingkungan Masyarakat, Bangsa dan Negara

Contoh upaya menumbuhkan sikap kasatmata terhadap semangat kebangsaan di lingkungan masyarakat, bangsa dan negara, antara lain
1)   Menggalakan aneka macam kegiatan yang sanggup meningkatkan rasa nasionalisme, menyerupai gotong royong, bakti sosial, pekan raya budaya,dan linnya.
2)   Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil pada hari tertentu. Hal ini dilakukan alasannya batik merupakan sebuah kebudayaan orisinil Indonesia, yang dibutuhkan dengan kebijakan tersebut sanggup meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa.
3)   Tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, pejabat  negara dan anggota dewan Para pejabat harus lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi rakyat, serta lebih mementingkan kepentingan rakyat.

Saat ini kita harus bisa menumbuhkembangan semangat kebangsaan menyerupai yang dicontohkan para pejuang bangsa untuk mengatasi aneka macam permasalahan bangsa dengan bersikap pantang menyerah, selalu bekerja keras, jujur, adil, disiplin, berani melawan kesewenang-wenangan, tidak korupsi, toleran, dan lain-lain. Bila tidak bisa, artinya kita tidak bisa lagi mempertahankan eksistensi bangsa dan negara dari kehancuran.




= Info Terkait =

= Baca Juga =



LihatTutupKomentar